Brave To Be A Dreamer

Bermimpi… mungkin dari sebagian orang atau bahkan semua orang pun mempunyai mimpi. Entah itu bermimpi ingin menjadi kaya, pergi keliling dunia, memiliki mobil mewah, memiliki rumah mewah, memiliki villa, memiliki apartemen pribadi, dan sebagainya. Bermimpi ialah suatu kegiatan yang sifatnya gratis dan bahkan menyenangkan pelakunya. Gratis dalam arti tidak dikenai biaya admin atau pajak, dikarenakan bermimpi hanya membayangkan dengan imajinasi yang kita punya. Bagi orang dewasa bermimpi ialah sesuatu hal yang sudah lazim, bahkan anak kecil saja sudah dapat bermimpi apa yang mereka ingin wujudkan dihari esoknya entah itu bermimpi ingin memiliki mainan mobil yang super bagus atau bahkan mereka bermimpi bisa terbang selayaknya seperti burung. Memiliki mainan mobil yang super bagus mungkin saja akan bisa terwujud dengan nyata, tetapi jika bisa terbang itu sesuatu hal yang tidak masuk akal kecuali dengan bantuan pesawat terbang maka hal tersebut akan bisa terwujud menjadi nyata.

Semua orang pasti memiliki mimpi yang berbeda-beda dan pasti cara mereka untuk mewujudkan mimpi tersebut juga berbeda. Sebuah mimpi tidak akan pernah terealisasi jika tidak dilakukan dengan suatu tindakan. “Bermimpilah setinggi langit, tetapi bertindaklah seluas bumi”. Mungkin saat ini masih ada sebagian orang yang takut bermimpi walaupun tidak semuanya seperti itu. Jika bermimpi saja sudah takut bagaimana pula untuk mewujudkannya? Seseorang akan dikatakan sukses meraih mimpinya ialah pada saat orang tersebut sudah mewujudkan mimpinya, yaitu dengan berusaha, berdoa, pantang menyerah, optimis, dan tidak mendengarkan omongan-omongan orang yang ingin menjatuhkan mimpinya. Misalkan ada seorang pemuda yang hidupnya sederhana dan pemuda tersebut bermimpi ingin memiliki sebuah apartemen pribadi yang mewah. Menurut anda apakah pemuda tersebut dapat mewujudkan mimpinya? Ada dua kemungkinan untuk pemuda itu. Dia dapat mewujudkan mimpinya pada saat dia memutuskan untuk mewujudkannya, yaitu dengan cara berusaha, optimis, tidak mudah menyerah, dan selalu mengabaikan omongan-omongan orang lain yang dapat menjatuhkan mimpinya serta berdoa maka pemuda itu InsyaAllah akan mewujudkan mimpinya. Sebaliknya jika pemuda itu tidak ingin berusaha atau bahkan sudah menyerah diawal, pesimis, mudah menyerah, dan selalu mendengarkan omongan-omongan orang lain yang dapat menjatuhkan mimpinya maka pemuda itu sampai dia tua pun mimpinya untuk memiliki apartemen mewah tidak akan pernah terwujud.

Sebenarnya mimpi tersebut datang darimana? Tentu saja mimpi tersebut datang dari dalam pikiran kita dan dari apa yang kita lihat. Pikiran tersebut bisa dipengaruhi oleh mood kita. Mimpi tersebut bisa secara tiba-tiba muncul disaat mood kita sedang dalam keadaan senang, sedih, kacau, kecewa, atau bahkan stress. Mimpi dapat memberikan suatu dampak yang nyata bagi pelakunya. Dampaknya berupa suatu tindakan untuk melakukan sesuatu hal agar mimpi tersebut dapat terwujud. Mimpi juga dapat memberikan suatu dorongan bagi pelakunya agar dapat menjadikan kehidupannya lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan mimpi yang berasal dari apa yang kita lihat ialah mimpi yang muncul pada saat indera penglihatan kita melihat suatu kejadian atau suatu objek yang dapat memberikan rasa ingin memiliki dari dalam diri kita. Misalnya kita ingin menjadi seorang penyanyi terkenal, disaat kita bermimpi seperti itu kita pasti pernah mengagumi seorang penyanyi terkenal. Contohnya seperti Raisa, beliau memiliki suara yang merdu yang dapat memikat rasa kagum dari dalam diri kita pada saat kita mendengarkan lagu-lagu yang dinyanyikannya. Rasa kagum tersebut memunculkan hasrat ingin seperti Raisa yang bisa menjadi penyanyi terkenal dikarenakan memiliki suara yang merdu yang dapat memikat hati pendengarnya.

Apakah bermimpi itu baik untuk kesehatan mental kita? Mungkin saja pertanyaan seperti itu pernah secara tiba-tiba terlintas dipikiran kita bukan? Sebuah buku motivasi pernah menjelaskan bahwa bermimpi ialah suatu kegiatan yang sifatnya dapat memberikan dampak positif bagi pelakunya, tetapi juga dapat memberikan dampak yang negatif bagi pelakunya. Kenapa bisa begitu? Dampak positif tersebut akan memberikan suatu dorongan/motivasi kepada seseorang  untuk mewujudkan mimpinya. Orang tersebut memiliki strategi tersendiri untuk berusaha mewujudkan mimpinya. Pada saat orang tersebut telah berhasil memiliki atau meraih mimpinya biasanya rasa penasarannya akan terjawab bahwasannya nothing impossible in the world if we do it with workhard and always optimist with our strength. Sedangkan dampak negatifnya ialah dapat menjadikan si pemimpi stress disaat dia gagal memiliki atau meraih mimpinya. Hal tersebut dapat memberikan pengaruh negatif terhadap keadaan mentalnya. Bagaimana dengan kita yang mungkin saja selalu memiliki mimpi yang terlalu tinggi? Apakah baik jika kita bermimpi terlalu tinggi? Memangnya tidak takut jatuh? Hehe. Kita boleh bermimpi setinggi mungkin, hanya saja untuk meraih mimpi tersebut kita harus memiliki usaha serta srategi yang cukup tertata dengan baik sehingga nantinya tidak mengalami suatu keterpurukan atau bahkan stress yang berkepanjangan disaat kita gagal meraih mimpi tersebut. Karena semakin tinggi mimpi yang kita punya akan semakin besar dan detail pula strategi yang harus kita buat. Karena bisa jadi sesuatu hal yang tidak mungkin akan menjadi mungkin jika kita percaya dengan kekuatan yang kita punya serta selalu berusaha untuk meraihnya dan jangan lupa dibarengi dengan doa. Karena usaha tanpa doa atau doa tanpa usaha = nihil. Biasakan setiap apa yang kita kerjakan/lakukan selalu libatkan Tuhan, agar Tuhan meridhoi apapun yang kita kerjakan. Setiap orang pasti pernah merasa terpuruk disaat dia gagal meraih mimpinya. Keterpurukan tersebut bisa saja muncul, tetapi jangan sampai rasa terpuruk itu berlarut-larut sehingga dapat mematahkan semangat yang kita punya. “You can do it, if you think  you can! And never give up! You can be anything if you believe with your God and your strength.”